Faktor Geologis Artinya
Peningkatan Permintaan (Demand-Pull Inflation)
Salah satu penyebab inflasi adalah ketika permintaan terhadap barang dan jasa meningkat secara signifikan, sementara penawaran atau produksi tidak dapat mengimbangi. Kondisi ini sering disebut sebagai demand-pull inflation. Ketika permintaan melebihi penawaran, harga cenderung naik karena konsumen bersedia membayar lebih untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Peningkatan permintaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Dalam situasi ini, produsen mungkin tidak dapat meningkatkan produksi dengan cepat untuk memenuhi lonjakan permintaan, sehingga harga-harga cenderung naik.
Harga Faktor Produksi
Harga faktor produksi merupakan bagian dari biaya produksi. Aspek ini m
eperti upah tenaga kerja atau harga bahan baku.
Harga faktor produksi dapat memengaruhi biaya produksi. Oleh karena itu, hal tersebut memengaruhi sejauh mana produsen bersedia menawarkan barang atau jasa.
Contoh kasus faktor yang mempengaruhi penawaran berupa harga faktor produksi yakni:
Jika upah tenaga kerja naik, biaya produksi produk elektronik juga naik, yang dapat mengurangi jumlah produk yang ditawarkan ke pasar.
memungkinkan produsen buat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak, cepat, dan berkualitas dengan biaya produksi rendah. Apabila jumlah permintaan konsumen banyak, pemakaian teknologi tinggi itu memungkinkan produsen menjual barang yang berkualitas dengan jumlah banyak dan berharga murah.
Berikut contoh kasus terkait faktor teknologi yang dapat memengaruhi penawaran:
Hingga era 1990-an, proses pengetikan masih memakai mesin tik manual. Mesin cetak juga masih memakai teknologi sederhana. Namun, ketika memasuki tahun 2000-an hingga sekarang, hampir semua proses pengetikan di Indonesia memakai teknologi komputer yang dari hari ke hari semakin canggih. Demikian pula mesin cetak, teknologinya semakin maju, sehingga pencetakan tulisan ke kertas semakin mudah dan cepat, efisien, sekaligus menghasilkan barang dengan kualitas lebih bagus. Kehadiran teknologi tinggi di industri percetakan membuat produksi buku semakin mudah, cepat dan menghasilkan kualitas tinggi. Perkembangan itu lantas meningkatkan angka penawaran buku di pasar.
Kebijakan Moneter yang Ekspansif
Kebijakan moneter yang terlalu longgar atau ekspansif juga dapat menjadi penyebab inflasi. Ketika bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar secara berlebihan, misalnya melalui penurunan suku bunga atau pembelian obligasi pemerintah dalam jumlah besar (quantitative easing), hal ini dapat mendorong peningkatan konsumsi dan investasi. Namun, jika tidak diimbangi dengan peningkatan produksi yang setara, kebijakan ini dapat memicu inflasi.
Peningkatan jumlah uang beredar yang tidak proporsional dengan pertumbuhan ekonomi riil dapat menyebabkan nilai mata uang menurun, yang pada gilirannya mendorong kenaikan harga barang dan jasa.
Harapan akan mendapatkan laba
Mayoritas produsen atau penjual biasanya akan berupaya meningkatkan produksi dan memperluas pemasaran apabila jumlah permintaan dari konsumen besar. Ia meningkatkan jumlah produksi dan mengembangkan usahanya untuk memperoleh
alias keuntungan yang besar.
Berikut contoh kasus faktor penawaran berupa ekspektasi produsen:
Saat pandemi Covid-19 mulai terjadi, peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap masker medis maupun masker kain sudah bisa diprediksi oleh produsen barang tersebut. Karena itu, sekalipun masker sempat langka, tidak lama kemudian pasar segera dibanjiri dengan beragam merek dan model masker medis maupun masker kain. Beberapa bulan setelah pandemi mulai terjadi, masker jadi barang yang semakin mudah ditemukan oleh pembeli dengan pilihan sangat bervariasi.
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Contohnya
Mengutip dari Modul PJJ Mata Pelajaran IPS Semester Genap Kelas 7 (2021) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya ada tujuh faktor yang mempengaruhi permintaan. Tujuh faktor itu bisa membuat permintaan barang/jasa meningkat atau menurun.
Tujuh faktor yang mempengaruhi permintaan beserta penjelasan dan contohnya bisa dicermati di bawah ini.
Pendapatan masyarakat
Pendapatan rata-rata setiap orang dalam masyarakat akan mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa. Apabila pendapatan rata-rata masyarakat naik maka minat masyarakat untuk membeli barang dan jasa akan bertambah. Jika pendapatan masyarakat turun, permintaan barang dan jasa juga menjadi rendah.
Contoh kasus yang menggambarkan faktor permintaan berupa perubahan pendapatan masyarakat bisa disimak berikut:
Ketika pandemi Covid-19 terjadi, sebagian sektor ekonomi menurun kinerjanya. Dampak dari itu adalah banyak orang kehilangan pekerjaan. Pendapatan sebagian masyarakat lantas merosot ke tingkat rendah. Akibatnya, angka permintaan banyak jenis barang/jasa pun menurun, sehingga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan saat situasi sebelum pandemi.
Faktor yang mempengaruhi permintaan berikutnya adalah selera masyarakat. Selera konsumen yang selalu berubah sangat berpengaruh terhadap permintaan. Tumbuhnya selera baru di masyarakat terhadap suatu barang/jasa biasanya akan segera diikuti dengan peningkatan angka permintaan barang/jasa itu di
Namun, selera masyarakat ini kental hubungannya dengan tren perubahan sosial. Contoh kasus yang menggambarkan faktor penawaran ini yakni:
Pada saat pandemi Covid-19 terdapat perubahan sejumlah selera masyarakat. Salah satunya ialah tumbuhnya kegemaran bercocok tanam tumbuhan hias daripada belanja baju di Mal. Perubahan selera masyarakat ini membuat jumlah permintaan tanaman hias meningkat dan permintaan baju di Mal menurun. Jumlah permintaan tanaman hias yang naik meningkatkan harga tanaman hias. Sementara itu, permintaan pakaian di Mal menurun meski ketersediaannya melimpah dengan harga yang murah.
Contoh lainnya, ketika pandemi Covid-19 terjadi, banyak orang harus bekerja di rumah. Untuk melepas penat karena pada saat pandemi aktivitas bepergian jauh dibatasi, banyak orang memilih berolahraga memakai sepeda. Akibatnya permintaan sepeda mengalami kenaikan karena banyak orang ingin membeli barang tersebut.
Permintaan barang dengan kualitas yang baik meski dengan harga yang sedikit mahal akan tetap tinggi. Sementara itu, untuk barang berkualitas rendah dan mudah rusak, permintaannya akan tetap rendah sekalipun harganya murah.
Berikut contoh kasus faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perbedaan kualitas barang:
Di pasar gadget, produk ponsel Iphone keluaran Apple sudah dikenal memiliki kualitas mumpuni. Karena itu, meski harganya lebih mahal dari merek ponsel lain, banyak konsumen tetap bersedia membeli produk tersebut.
Permintaan suatu barang dan jasa akan turun apabila tersedia alternatif atau bisa digantikan oleh jenis lainnya. Masyarakat dapat beralih pada barang dan jasa alternatif dibanding harus membeli suatu barang dan jasa dengan harga yang mahal. Perubahan harga pada suatu barang/jasa juga bisa memengaruhi permintaan pada barang/jasa komplementernya.
Contoh kasus faktor permintaan ini bisa disimak berikut:
Ketika harga ponsel merek A mengalami kenaikan maka konsumen bisa membeli ponsel merek B yang harganya tidak mengalami kenaikan. Permintaan ponsel merek B akan mengalami kenaikan dan ponsel merek A akan mengalami penurunan.
Contoh lainnya ada pada barang komplementer yang bisa saling memengaruhi, seperti kopi dan gula pasir. Ketika harga kopi naik, permintaan kopi akan turun, yang kemudian diikuti turunnya permintaan gula. Hal ini disebabkan karena konsumsi kopi pada umumnya diiringi dengan gula. Sebaliknya, ketika harga kopi turun, permintaan gula dapat ikut mengalami kenaikan.
Jumlah penduduk bisa sangat berpengaruh ke tingkat permintaan barang/jasa. Jumlah penduduk yang banyak akan meningkatkan permintaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah penduduk sedikit maka jumlah permintaan akan rendah.
Berikut contoh faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perubahan jumlah penduduk:
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Oleh karena itu, Indonesia juga menjadi pasar potensial bagi produsen dari negara lain. Di kasus perdagangan ponsel, Indonesia tidak hanya menjadi pangsa pasar besar bagi produsen smartphone lokal tetapi juga banyak pabrikan asing. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak telah membuat angka permintaan ponsel di tanah air menjadi sangat tinggi.
Harga barang atau jasa
Jika harga naik, jumlah barang/jasa yang diminta konsumen akan berkurang. Sebaliknya, apabila harga turun, jumlah barang/jasa yang diminta bertambah banyak. Pembeli akan berupaya menunda
jasa bila harganya sedang tinggi, dan sebaliknya.
Berikut contoh kasus yang menggambarkan faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perubahan harga atau jasa.
Harga mobil merek H Rp250 juta mengalami penurunan harga menjadi Rp125.000 juta karena adanya diskon 50%. Hal ini lantas menyebabkan permintaan mobil merek H mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika harga mobil merek H mengalami kenaikan menjadi Rp300 juta maka permintaan dari pembeli akan mengalami penurunan.
Kenaikan Biaya Produksi (Cost-Push Inflation)
Penyebab inflasi berikutnya adalah kenaikan biaya produksi, yang dikenal sebagai cost-push inflation. Ketika biaya untuk memproduksi barang dan jasa meningkat, produsen cenderung menaikkan harga jual untuk mempertahankan margin keuntungan mereka. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi antara lain:
Misalnya, jika harga minyak dunia naik secara signifikan, hal ini akan berdampak pada biaya produksi di berbagai sektor industri, yang pada akhirnya dapat mendorong kenaikan harga secara umum.
Faktor-faktor nonekonomi
Faktor non-ekonomi itu bisa berupa bencana alam, larangan impor, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya. Faktor bencana alam, sebagai misal, dapat membuat tingkat penawaran barang/jasa merosot secara drastis.
Berikut contoh faktor yang mempengaruhi penawaran berupa gejala alam:
Banjir bandang dapat menyebabkan gagal panen padi. Akibat gagal panen, penawaran beras akan mengalami penurunan. Gempa bumi juga bisa membuat banyak gedung pabrik roboh. Akibatnya, jika hal itu terjadi, produksi barang tidak bisa berjalan dan angka penawaran pun menurun.
%PDF-1.5 %���� 24 0 obj << /Filter /FlateDecode /Length 80940 /Length1 175632 >> stream x��{ xT��9�ξd�d�M��a��0 �@!+!a IXd5�"(�kw�(*ՊU�NŀZi���u��jkk��ժ�o!�{�7���������������r���r�@�8c̃��ͨn��;���l�\wc��j*�gUm�`��0c�wk*�V�\wYc���1uF]uM�[?��+�\u3���͘�k܅��-`|���9R���`J]cu�7����61�_�]�;Wv��=���)ovnX���䋌�l��2�Y����m��f0fN_ұv �`A��0�;��8gqAO��k��SnY����ל��|��^ ��Fܛ߀|�ҕ�6M�ʹ��-w���U����3v=�dž�X��q�S7[?���ڕ��Fd����(���Xٝ���S��>c �kV�]7�e�`<�D����5�TN06 ϓ�d·�����,s.t������H���嗂�r��cG�_a~ϸY3S%�3��?i�}��������NI����Z���3-���u3�F�/g�.įA�I�S_�.����% 31šWE�*�7�2f�h#@jl�����1oWr��ߡ��}�xR����h�����dx����0���kI7����1��$�2��L���4)ϰ�gz�Τ�Ɔ��1��4��`��Mʭ�r���ߖ�Rvřÿ+����q�y��1x �� �@��)�w��8��`L�i0 ��4��`L�i0 ��4��`L��6�qd���9(eӱU�'3',(;��Y#�b�X��vh-��ϊO�����c_���S�Χt��w���)�w�����>:�7�W⿇��oO�������Q�W?P?T?R?V?Q?U?���+S��b=L�I��eW����N�g0��������p]��m���mm��j��4c��Ʃ S�'���TWUN WL�0~���1�K�����d��R�\N��j1���NU8+� ֶ����Q]np��B�v��q��=ꇩ��u��v����5è����a�>Y�;�����M�}�:���s�Z�wT[��#�nԴ.W�ؑ ��_��������h톥�5����j� Vu[ X�� i������\J^��>����Q5���+:������j6V��5TE�Z_�eb�� _���+��lQ{�����U;ШW����4� E�����o�⑻���h(��f����s�A�g�y��Ő��� )�P.5��0B<_ �rE�-B&�����~��c�PkTi%�d�'"J�ɒ��ۃ1U5����m�����������۾�s�����`u5�mVK4\ �?kM_q�w��!� 74�D��k�I�J� �_�����I�Y4�*��;㭢E5�b\����j��+��r������+a�X�G4� ��[��ҵ8�k�va}.��x�p+��l�n�tF��v�Z+<�i�ee�����E�b�`�����'�Kˊ��o�^&��.�B}�dԜ�ɢHM�&{�J�2$o|L���锾�0���_�j���k��O�7:���ퟏS���-Lb:'�"5;6�h&1���(��o v[�XC�-�ل���mh64�m�f;�Jf}#G�e��� �eF��� y�j�:-2;���zY��5�{E��x�̏��6��w\Q���Y��-X��;��������ýkjڗ�}�z��-��Xg�l�n�r��0��� gOe_�_���5�m9�d�٬�����־l���3֬�� ���EF�4�V�{ ��6�T��|g?g��$m�u�+dsJ���la�&&)u)\����%�gK����V��X2�_���,�'�q�`�Z�ݕQk�R�+����a7ba�d�3��=�s ��y9-EUt����x�{�5��6��5�p��s��^�@;�u�m�b,�"�s�;[�le��R5�s�Ԩ�ڈ�F��L��~2�m���i˲Vm9;�lrp,���������#����`ɹT�cc�-d�"������6��3���v?��c��X�t�Z�d�Ƒ����`���x,5�j�D���!�B[��-��1����ܥ� ��3jňrOqe����z1|/�PE��n�����&�,b�ZOFG�9�8����`�llg�5�Ǔd5�'���jά��{��NI�A�r�y`a���� �y����V�f��5��y��~���_��c1���W.zȜʧ@l��B).�b��Kq�[��"ŹRl��)6I�Q� R��b�k�8[�5R��b�+�X!�r)Βb�K�X"�b)��蒢S�ERtH�.�B)H�&�|)�I1W�V)Z��#�l)"R̒�Y��R4I1C��RL��Q��R4H1E�z)&KQ'E�5RTKQ%E���KQ!�D)&H1^�qR���\�2)�H1Z�R)FIQ"�H)FHQ,E�å(��@��äȗ"O��R�J�#E�A)�H��/�O�,)2�Ȑ�+E�iR�J�"E�)��H��-�K �)��Ka��*�E �&)�R��K��B�B��K��HqB��R|%�1)�J�w)���)>��3)>��)>��#)>��)ޗ��I��H�7)ޖ�-)�*�_�xS�?K�')ސ���u)� ��xM��I�[)^��)^��7R�$ů�xQ�_I��K��J�K)~!�3R�\��I�?��))���'R�X�IqH�'����K��JqP�R�K���xX����'EL�>)�R<(�R�@����+�}R�+����G�=R�-����K�;������C�ۥ�M�]R�*�-R��f)�#�MR�(� R\/�uR\+�5R\-�UR��J)���W�˥�L�K��D����a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�a�B�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�?\�=\�=\�=\F;\F;\F;\F;\F;\F;\F;\F;\F;�j���cY}��cYЅ�� �5��r��˲��RnѹD��ΉeNm�eV�6m ZOe�(�����g�2+Ak�V��*+�V-�eԀ�"ZF��h ��XF5��r]D�D��:�ډ-�vm��O4�h.Q+Q���D�YD�D3���fM'�F�H4���hJ�[�'��N��Ƽ ���w*�������&Q�0Q��H4�h<�G4�����!MTJ��"*�^F� *�Ί��S�B���0�|�<���u.Q��M$B]����G�E�I�A�%J��O���ҧ�R����!J"c"���EeN"��D6*�Y��Tf"2bi3@�XZHG��Q�'b��Z~�r_#:Je�ܗD_}N�Y,u��Xj3��}L�чT���':B���K��F�6�[D�*�ܛ��3��D��a*�#��d���^#�U�-�^%z%�2�r,e6�7D/���D/�����<�sd|��D� z�����gd|��DO=I���c�����T�C����ѣD��S�G(���a����Œ+@�X�
Penyebab inflasi adalah beragam dan kompleks. Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang dapat memicu terjadinya inflasi:
Ekspektasi Inflasi
Ekspektasi masyarakat terhadap inflasi di masa depan juga dapat menjadi penyebab inflasi itu sendiri. Jika masyarakat dan pelaku usaha memperkirakan akan terjadi inflasi tinggi di masa depan, mereka cenderung mengambil tindakan yang justru dapat memicu inflasi, seperti:
Fenomena ini sering disebut sebagai inflasi yang memenuhi diri sendiri (self-fulfilling prophecy), di mana ekspektasi inflasi justru mendorong terjadinya inflasi aktual.