Snapdragon 8 Gen 3 Setara Dengan
Dimensity 9200 Plus
Dimensity 9200 Plus merupakan peningkatan dari Dimensity 9200 reguler. Chipset ini mengandung kombinasi satu inti Cortex X3 dengan frekuensi hingga 3.35 GHz, tiga inti high performance Cortex A715 dengan kinerja hingga 3.0 GHz, serta empat unit hemat daya Cortex A510 pada kekuatan 2.0 GHz.
Sementara itu, sisi pengolahan grafisnya menggunakan GPU ARM Immortalis G715 dengan peningkatan performa 17 persen dibandingkan versi pendahulunya. Seperti pada Snapdragon 8 Gen 3, chipset Dimensity 9200 Plus juga menawarkan fitur ray tracing untuk visual permainan yang lebih indah dan realistis.
Pada bagian konektivitasnya, Dimensity 9200 Plus dibekali modem 4CC-CA 5G Release-16 yang dapat berganti-gantian antara sub-6 GHz dan mmWave, serta mendukung Wi-Fi 7 2x2 + 2x2 pada kecepatan unduhan hingga 6,5 Gbps.
Dimensity 9200 Plus juga dilengkapi berbagai fitur utama seperti HyperEngine 6.0 untuk meningkatkan performa gim dan mengurangi latensi, serta APU 690 generasi ke-6 sebagai pemrosesan AI yang dapat mengurangi noise dan menghadirkan video sinematik.
Lalu, chipset dibekali MediaTek Imagiq 890 sebagai ISP dengan hasil foto dan video cerah pada kondisi gelap, hingga MediaTek MiraVision 890 untuk dukungan layar beresolusi tinggi pada refresh rate yang mulus.
Chipset MediaTek Dimensity 9200 Plus memiliki kinerja yang tidak terpaut jauh dengan Snapdragon 8 Gen 3. Namun begitu, sebenarnya chipset ini adalah rival langsung terhadap Snapdragon 8 Gen 2.
Dimensity 9200 Plus mendapatkan skor AnTuTu v10 sebesar 1.514.602 poin, terpaut 37 persen lebih rendah dibandingkan Snapdragon 8 Gen 3 dengan skor 2.073.502 poin.
Gap antara kinerja kedua chipset ini semakin kecil pada pengujian Geekbench 6, di mana Dimensity 9200 Plus mendapatkan skor 2.079 poin single core (hanya terpaut 5 persen lebih rendah dari skor Snapdragon 8 Gen 3) dan 5.505 poin pada multi-core (32 persen lebih rendah dari skor Snapdragon 8 Gen 3).
Selular.ID – Inilah perbandingan chip teranyar dari Qualcomm, Snapdragon 8s Gen 3, kemampuannya masih di bawah Snapdragon 8 Gen 3 namun mirip dengan Snapdragon 8 Gen 2.
Snapdragon 8s Gen 3, Chip baru yang hadir di bulan Maret 2024 ini, ingin mulai debutnya di pasar Indonesia, melalui peluncuran smartphone realme GT6 dan Poco F6 Pro, kini ingin unjuk kebolehan.
Chipset ini adalah penyederhanaan dari chipset gahar Snapdragon 8 Gen 3 yang telah rilis di tahun lalu.
Sementara itu, chip Snapdragon 8s Gen 3 ini dapat dibilang ialah setara dengan pendahulunya, yakni Snapdragon 8 Gen 2 yang telah rilis di bulan November 2022.
Baik Snapdragon 8s Gen 3 dan 8 Gen 2 keduanya merupakan chip octa-core yang dibuat menggunakan node proses 4nm TSMC.
Namun, mereka mempunyai banyak perbedaan. Pada postingan kali ini, kami akan membandingkan kedua chip tersebut untuk mengetahui mana yang lebih unggul dari yang lain.
Meskipun keduanya merupakan produk premium, ada beberapa perbedaan signifikan dalam hal arsitektur CPU, GPU, kemampuan kamera, perekaman video, dan performa keseluruhan.
Snapdragon 8s Gen 3 memiliki konfigurasi CPU sebagai berikut: – 1 x Cortex-X4 @ 3,0 GHz – 4 x Cortex-A720 @ 2,8 GHz – 3 x Cortex-A520 @ 2,0 GHz
Sementara itu, Snapdragon 8 Gen 2 memiliki konfigurasi CPU: – 1 x Cortex-X3 @ 3,2 GHz – 2 x Cortex-A715 @ 2,8 GHz – 2 x Cortex-A710 @ 2,8 GHz – 3 x Cortex-A510 @ 2,0 GHz
Dari segi arsitektur, Snapdragon 8s Gen 3 menggunakan inti Cortex-X4 yang lebih baru dibandingkan dengan Cortex-X3 pada Snapdragon 8 Gen 2.
Ini menunjukkan peningkatan efisiensi dan kinerja pada Snapdragon 8s Gen 3. Selain itu, Snapdragon 8s Gen 3 memiliki lebih banyak inti Cortex-A720 dibandingkan dengan inti Cortex-A715 dan A710 pada Snapdragon 8 Gen 2, yang dapat memberikan peningkatan dalam kinerja multi-core.
Snapdragon 8s Gen 3 dilengkapi dengan GPU Adreno 735 yang mendukung Vulkan 1.3, OpenGL ES 3.2, dan OpenCL 2.0 FP.
Sementara itu, Snapdragon 8 Gen 2 menggunakan GPU Adreno 740 dengan dukungan yang sama untuk Vulkan 1.3, OpenGL ES 3.2, dan OpenCL 2.0 FP.
Meskipun Adreno 740 pada Snapdragon 8 Gen 2 menawarkan kinerja yang lebih baik di atas kertas, perbedaan dalam pengalaman pengguna sehari-hari mungkin tidak terlalu signifikan.
Dalam hal kemampuan kamera, Snapdragon 8s Gen 3 memiliki Qualcomm Spectra Triple ISP (18-bit) yang mendukung sensor kamera hingga 200 MP, serta konfigurasi multi-frame noise reduction (MFNR) dan zero shutter lag (ZSL) hingga 64+36 MP dan 36+36+36 MP.
Snapdragon 8 Gen 2 juga memiliki Qualcomm Spectra Triple ISP (18-bit) yang mendukung sensor hingga 200 MP dan konfigurasi MFNR dan ZSL hingga 108 MP.
Snapdragon 8s Gen 3 mendukung perekaman video 4K @ 60 FPS dan 1080p gerakan lambat @ 240 FPS. Sebaliknya, Snapdragon 8 Gen 2 mendukung perekaman video 8K @ 30 FPS, 4K @ 120 FPS, dan 720p gerakan lambat @ 960 FPS. Ini menunjukkan bahwa Snapdragon 8 Gen 2 lebih unggul dalam kemampuan perekaman video beresolusi tinggi dan frame rate tinggi.
Berdasarkan skor AnTuTu 10, mengutip dari GizmoChina, Snapdragon 8s Gen 3 memperoleh skor 1,439,642, sementara Snapdragon 8 Gen 2 memperoleh skor 1,593,677.
Meskipun Snapdragon 8 Gen 2 memiliki skor yang lebih tinggi, Snapdragon 8s Gen 3 menawarkan peningkatan dalam efisiensi dan beberapa fitur baru yang mungkin menarik bagi pengguna yang mencari perangkat dengan kinerja tinggi.
Secara keseluruhan, Snapdragon 8 Gen 2 menunjukkan performa yang lebih tinggi dalam benchmark, terutama dalam kemampuan GPU dan perekaman video.
Namun, Snapdragon 8s Gen 3 menawarkan arsitektur CPU yang lebih modern dan efisien, serta dukungan untuk konfigurasi kamera yang lebih fleksibel.
Pilihan antara kedua chipset ini tergantung pada prioritas pengguna, apakah lebih fokus pada kinerja mentah atau efisiensi dan fitur kamera yang lebih canggih.
Baca juga: Harga Smartphone Kelas Kakap Bisa Makin Gila Karena Chipset Snapdragon 8 Gen 4
Snapdragon 8 Gen 3 mengalami peningkatan dari berbagai sektor dibanding Snapdragon 8 Gen 2, dan salah satu yang paling kentara ada pada susunan prosesornya.
Kendati masih sama-sama tawarkan delapan unit CPU, namun kini konfigurasinya menjadi 1+5+2, di mana jumlah efficiency core "disunat" menjadi dua inti saja alih-alih empat.
Adapun delapan komponen tersebut mencakup satu inti prima Cortex X4 (3.3 GHz), lima inti performa Cortex A720 (tiga unit berkekuatan 3.15 GHz dan dua unit lainnya 2.96 GHz), serta dua unit hemat daya Cortex A520 (2.26 GHz).
Menyusutnya efficiency core antara lain untuk memberi ruang lebih agar diisi performance core lebih banyak. Artinya, kita dapat mengharapkan lonjakan performa cukup tinggi dibandingkan pendahulunya.
Adapun pada proses manufakturnya masih menggunakan 4 nanometer yang sama, dari pabrikan TSMC. Ya, tampaknya chipset Android di tahun 2024 belum ada yang menyamai Apple A17 Pro yang dibangun pada proses 3 nanometer.
Selain peningkatan dari CPU, Snapdragon 8 Gen 3 juga kini memberikan penekanan ekstra pada kemampuan AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan). Chipset ini mendukung pengolahan prompt menjadi gambar, proses yang disebut sebagai "Generative AI".
Snapdragon 8 Gen 3 bahkan dianggap sebagai yang tercepat di dunia untuk hasilkan gambar generatif melalui Stable Diffusion, hanya memerlukan waktu di bawah satu detik.
Hal ini disebabkan oleh kehebatan AI Engine yang dimiliki pada NPU (neural processing unit) Hexagon, mengalami peningkatan kinerja 98 persen sekaligus 40 persen lebih hemat daya dibandingkan pendahulunya.
AI Engine Qualcomm tersebut memungkinkan terjadinya pengolahan prompt menjadi gambar generatif berbasiskan on-device, sehingga tidak melibatkan cloud demi proses yang lebih cepat dan privasi yang lebih aman.
Adapun pada sisi GPU-nya turut alami peningkatan, menggunakan Adreno 750 yang alami peningkatan kinerja 25 persen sekaligus 25 persen lebih hemat daya. Serta, kemampuan ray tracing-nya pun meningkat 40 persen dibandingkan Snapdragon 8 Gen 2.
Dari sektor memori, Snapdragon 8 Gen 3 mendukung tipe RAM LPDDR5x pada frekuensi 4.800 MHz serta maksimal kapasitas hingga 24 GB. Sementara pada sisi penyimpanan (storage), mendukung hingga tipe UFS 4.0.
Snapdragon 8 Gen 3 diketahui memiliki skor AnTuTu v10 sebesar 2.073.502 poin, dilansir dari Nano Review. Sedangkan hasil pengujian Geekbench 6 mencatatkan angka 2.181 poin untuk single core dan 7.256 poin untuk multi-core.
Ponsel pertama di Indonesia yang menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 3 adalah iQOO 12, dilanjutkan dengan Samsung Galaxy S24 Ultra. Snapdragon 8 Gen 3 dinilai setara dengan Dimensity 9300 dan Apple A17 Pro. Untuk daftar lengkapnya, simak chipset lainnya yang performanya setara dengan Snapdragon 8 Gen 3 berikut ini.
MediaTek Dimensity 9300 memiliki performa berkelas di kelas flagship. Ini merupakan chipset paling berkinerja tinggi untuk menopang sejumlah smartphone flagship di tahun 2024, posisinya setara dengan Snapdragon 8 Gen 3.
Dimensity 9300 sendiri diumumkan oleh MediaTek pada November 2023, dibangun pada manufaktur 4 nm dari TSMC. Chipset yang dibangun pada set instruksi ARM v9.2-A ini mendukung jumlah transistor sebanyak 22,7 miliar.
Untuk spesifikasi prosesornya, chipset mendukung tiga klaster CPU yang tergolong unik. Chipset dilengkapi satu prime core Cortex X4 berkekuatan 3.25 GHz, tiga inti performa Cortex X4 pada clock speed 2.85 GHz, serta empat unit hemat daya Cortex A720 (2 GHz).
Ketiga klaster tersebut tergolong unik karena keseluruhannya menggunakan arsitektur high performance. Ya, tidak ada klaster hemat daya seperti mayoritas chipset lainnya. Tampaknya ini dilakukan MediaTek agar chipset dapat menyelesaikan tugas dengan lebih cepat.
Namun, vivo X100 Pro yang menggunakan Dimensity 9300 rupanya dikabarkan alami throttling cukup parah, seperti yang dilaporkan pengguna bernama Sahil Karoul pada platform X/Twitter. Dilaporkannya bahwa ponsel hanya dapat pertahankan peak performance di angka 46 persen setelah diujikan CPU Throttling Test selama 15 menit.
Terlepas hal tersebut, pihak MediaTek sudah berujar bahwa absennya efficiency core bukan berarti kinerja baterai memburuk. Justru sebaliknya, penggunaan inti berkinerja tinggi dapat mempercepat durasi pengerjaan tugas lalu kemudian inti tersebut bisa lebih cepat dimatikan untuk tingkatkan efisiensi.
Untuk kartu pengolah grafisnya, ia menggunakan Mali G720 Immortalis MP12. Kartu grafis berisikan 12 inti tersebut mengalami peningkatan satu inti lebih banyak dari generasi sebelumnya, diklaim dapat meningkatkan kinerja 23 persen dibandingkan Dimensity 9200.
Adapun fitur menarik GPU lainnya adalah ray tracing. MediaTek menyebutkan adanya peningkatan performa hingga 46 persen pada GPU ini, serta kini memiliki dukungan 2x MASSA serta efek pencahayaan global.
Di sektor layar, chipset mendukung resolusi WQHD pada frame rate 180 Hz atau 4K di 120 Hz. Dimensity 9300 juga turut memiliki dukungan terhadap Google Ultra HDR, serta pengambilan gambar yang senantiasa mengaktifkan HDR dengan depth of field pada mode sinematik 4K.
Dimensity 9300 juga hadirkan kompatibilitas dengan RAM berjenis LPDDR5T (4.800 MHz) serta penyimpanan (storage) UFS 4.0. Sementara di bagian konektivitas, terdapat dukungan jaringan 5G serta Wi-Fi 7 yang memiliki kecepatan unduhan mencapai 10 Gbps.
Seperti Snapdragon 8 Gen 3, Dimensity 9300 juga dibekali kemampuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang prima. Chipset ini ditopang dengan APU 790 dengan tingkatan kemampuan integer dan floating point hingga 2x lipat. Di sisi lain, APU ini juga alami peningkatan efisiensi daya hingga 45 persen dibanding generasi pendahulunya.
Disadur dari Nano Review, diketahui skor AnTuTu v10 pada Dimensity 9300 mencapai 2.257.482 poin, hanya terpaut 9 persen lebih tinggi dibanding skor Snapdragon 8 Gen 3. Diketahui, skor Snapdragon 8 Gen 3 mencapai 2.073.502 poin.
Di bagian Geekbench 6, terungkap bahwa Dimensity 9300 mencatatkan nilai 2.229 poin pada single core dan 7.537 poin pada multi-core. Dua angka tersebut masing-masing 2 persen dan 4 persen lebih tinggi dibanding Snapdragon 8 Gen 3.
Dengan kata lain, tidak salah jika ada yang bilang bahwa Dimensity 9300 punya kinerja yang lebih baik dibanding Snapdragon 8 Gen 3. Tapi, untuk urusan throttling, Snapdragon 8 Gen 3 akan memiliki penanganan lebih baik sebab masih tawarkan efficiency core, kendati hanya dua inti.
Di saat Android punya Snapdragon 8 Gen 3, maka dari kubu Apple ada cip A17 Pro. Ya, kedua chipset ini memang saling bersaing satu sama lain, lantaran berada di urutan tertinggi pada masing-masing platform-nya.
A17 Pro diluncurkan sebagai sumber kekuatan bagi iPhone 15 Pro dan iPhone 15 pro Max. Chipset ini dibangun pada manufaktur 3 nm, serta diklaim alami peningkatan kinerja CPU sebesar 10 persen sekaligus 20 persen peningkatan performa pada GPU dibandingkan dengan A16 Bionic.
Karena skor AnTuTu v10 tidak dapat dibandingkan antara iOS dan Android, maka yang kita bandingkan adalah skor Geekbench 6-nya. Pada uji single core, A17 Pro meraih 2.927 poin. Sementara pada uji multi-core, cip Apple tersebut meraih angka 7.371 poin.
Sebagai pengingat, skor Geekbench 6 pada Snapdragon 8 Gen 3 adalah sebagai berikut: 2.181 poin pada single core dan 7.256 poin pada multi-core. Sementara kinerja A17 Pro lebih tinggi 34 persen pada single core, kinerja multi-core miliknya pun mengalahkan Snapdragon 8 Gen 3 pada selisih 2 persen.
Secara teknis, Apple A17 Pro terdiri atas komposisi komponen berupa dua inti performa "Everest" (3.78 GHz) serta empat unit "Sawtooth" (2.11 GHz). Keenam inti CPU ini ditemani oleh Adreno A17 GPU yang berjalan pada frekuensi 1.398 MHz.
Dari kubu Samsung, chipset yang setara dengan Snapdragon 8 Gen 3 adalah Exynos 2400. Bagaimana tidak? Pada Samsung Galaxy S24 dan Galaxy S24+, Exynos 2400 digunakan sebagai versi alternatif dari versi Amerika Serikat yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 3. Samsung tidak akan melakukan hal ini jika kedua chipset tidak memiliki performa yang setara, atau jika kinerja keduanya terpaut jauh.
Fitur membanggakan yang turut hadir pada Exynos 2400 adalah kemampuan ray tracing-nya untuk berikan efek pencahayaan dalam gim yang impresif dan realistis. Chipset ini juga mengalami sederet peningkatan dibandingkan Exynos 2200 yang menjadi generasi pendahulunya.
Exynos 2400 mendapatkan peningkatan performa CPU yang 1,7x lebih kencang serta kemampuan AI yang 14,7x lebih tinggi. Anda pun dapat melakukan aktivitas gaming lebih lancar berkat GPU Xclipse 940 pada basis AMD RDNA 3.
Adapun hal menarik lainnya dari chipset ini adalah kemampuannya mengolah generatif AI untuk menghasilkan gambar-gambar buatan kecerdasan melalui prompt. Berkat fitur ini, sejumlah fitur Galaxy AI pada Samsung Galaxy S24 series dapat bekerja secara on-device tanpa melibatkan cloud.
Lalu, hal unik pada Exynos 2400 adalah keberadaan 10 inti CPU di dalamnya. Ini kontras dengan Snapdragon 8 Gen 3 atau puluhan chipset lain yang rata-rata hanya punya 8 inti saja.
Kesepuluh inti tersebut merupakan satu prime core Cortex X4 dengan clock speed 3.21 GHz, dua inti high performance Cortex A720 pada kecepatan 2.9 GHz, tiga inti high performance kedua Cortex A720 di frekuensi 2.6 GHz, serta empat unit efficiency core Cortex A520 yang beroperasi di kecepatan 2 GHz.
Ya, alih-alih mengikuti jejak Snapdragon 8 Gen 3 yang hanya hadirkan dua inti efficiency core, Exynos 2400 masih sediakan empat unit sebagaimana yang terjadi pada mayoritas chipset lainnya.
Kemampuan GPU Xclipse 940 pada Exynos 2400 berjalan pada frekuensi 1.009 MHz yang lebih tinggi ketimbang Adreno 750 pada Snapdragon 8 Gen 3. Walau begitu, nilai skor AnTuTu v10 pada Exynos 2400 rupanya tidak lebih kencang dari Snapdragon 8 Gen 3.
Exynos 2400 "hanya" mendapatkan skor sebanyak 1.647.369 poin, sementara Snapdragon 8 Gen 3 meraih skor yang 26 persen lebih tinggi yaitu 2.073.502 poin.
Namun demikian, skor Geekbench 6 keduanya hampir sama persis. Di saat Exynos 2400 meraih angka 2.189 poin dan 6.955 poin pada single core dan multi-core, Snapdragon 8 Gen 3 meraih angka 2.181 poin dan 7.256 poin pada dua pengujian yang sama.
Chipset Exynos 2400 ini dapat Anda rasakan pada Samsung Galaxy S24 reguler dan Galaxy S24+ yang rilis resmi di Indonesia. Sedangkan, Galaxy S24 Ultra hanya hadir dengan satu varian saja yakni menggunakan Snapdragon 8 Gen 3 "for Galaxy".
Snapdragon 8 Gen 2
Bukan Snapdragon 8 Gen 3, chipset yang justru punya performa setara dengan Snapdragon 8s Gen 3 adalah Snapdragon 8 Gen 2. Ia merupakan chipset flagship yang diperkenalkan di Snapdragon Summit pada 15 November 2022.
Chipset Snapdragon 8 Gen 2 sering digunakan oleh mayoritas chipset keluaran tahun 2023, misalnya seperti OPPO Find X6 Pro, Xiaomi 13, serta OnePlus 11.
Snapdragon 8 Gen 2 hadir dengan fabrikasi 4 nm, serta memiliki peningkatan performa CPU hingga 35 persen sekaligus 40 persen lebih efisien dibandingkan Snapdragon 8 Gen 1 yang jadi pendahulunya.
Selain itu, chip tersebut juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang lebih baik, yakni Qualcomm AI Engine dengan tingkatan performa 4,35x lipat lebih tinggi serta efisiensi daya 60 persen lebih baik.
Untuk pertama kalinya, Snapdragon 8 Gen 2 juga memperkenalkan konektivitas Wi-Fi 7 yang bisa mencapai bandwidth lebih tinggi dibandingkan Wi-Fi 6E.
Adapun sejumlah fitur kamera baru turut diperkenalkan pada Snapdragon 8 Gen 2 yakni semantic segmentation, Qualcomm Sensing Hub yang dapat baca QR pada kondisi layar mati, serta horizon levelling sebagai tingkat stabilisasi video yang matang.
Secara spesifikasinya, Snapdragon 8 Gen 2 memiliki delapan unit CPU berisikan satu unit Cortex X3 (3.2 GHz), empat inti high performance berkekuatan 2.8 GHz (2x Cortex A715, 2x Cortex A710), serta tiga inti hemat daya Cortex A510 (2.0 GHz).
Dengan menambahkan unit performa tinggi, Snapdragon 8 Gen 2 ini juga memberikan akomodasi kinerja pada aplikasi berbasis 32 bit. Selain itu, unit performa tinggi yang lebih banyak akan membantu chipset untuk meraih tingkat kelancaran lebih tinggi saat bermain game maupun aktivitas sehari-hari.
Snapdragon 8 Gen 2 juga disertai dengan pengolah grafis (GPU) Adreno 740 yang beroperasi di frekuensi 680 MHz. GPU ini dapat mencapai frame rate tinggi saat gaming serta mendukung fitur ray tracing berbasiskan perangkat keras untuk tampilan cahaya di game yang lebih realistis.
Yang membuat saya yakin bahwa Snapdragon 8s Gen 3 dan Snapdragon 8 Gen 2 punya kinerja setara, keduanya memiliki skor benchmark yang hampir sama.
Diketahui dari laman Kimovil, Xiaomi Civi 4 Pro yang diotaki Snapdragon 8s Gen 3 punya skor AnTuTu v10 sebesar 1.537.608 poin. Sementara, Snapdragon 8 Gen 2 pada iQOO 11 meraih skor 1.606.381 poin.
Jadi, meskipun punya usia lebih lawas, Snapdragon 8 Gen 2 adalah opsi yang sedikit lebih unggul dari Snapdragon 8s Gen 3. Snapdragon 8 Gen 2 juga memiliki besaran clock speed yang 7 persen lebih tinggi yakni 3.2 GHz melawan 3.0 GHz pada Snapdragon 8s Gen 3.
Dari kubu MediaTek, salah satu opsi chipset yang kinerjanya paling mirip dengan Snapdragon 8s Gen 3 adalah Dimensity 9200. Chip ini dibangun pada fabrikasi 4 nm dan menjadi salah satu yang pertama dengan performance core ARMv9 berbasiskan 64-bit.
Dimensity 9200 terdiri atas delapan inti prosesor yang terdiri atas satu inti Cortex X3 (3 GHz), tiga inti high performance Cortex A715 (2.8 GHz), serta empat unit hemat daya Cortex A510 (1.8 GHz).
Chipset ini mengandalkan GPU Mali G715 Immortalis MC11 yang telah mendukung penggunaan fitur ray tracing berbasiskan perangkat keras. Konon, performa GPU ini selangkah lebih maju ketimbang yang ada pada Apple A16 Bionic.
Perihal dukungan memori, Dimensity 9200 sediakan dukungan terhadap RAM LPDDR5 hingga 24 GB. Adapun kemampuan ISP (Image Signal Processor) di chipset ini mendukung resolusi utama hingga 200 MP, dapat merekam video hingga 8K di 30 FPS.
Konektivitas yang didukung Dimensity 9200 mencakup jaringan Wi-Fi 7 serta dual SIM 5G dengan teknologi mmWave 5G. Sementara pada dukungan multimedia, Dimensity 9200 mendukung layar hingga resolusi 2.960 x 1.440 piksel dan refresh rate 240 Hz secara bersamaan.
Untuk dapat meningkatkan pengalaman dalam game, tersedia teknologi HyperEngine 5.0 yang dapat mengalokasikan daya CPU, GPU, dan memori secara cerdas dan efisien.
Jika dibandingkan dengan Snapdragon 8s Gen 3, skor benchmark pada Dimensity 9200 punya skor yang mirip. Misalnya pada OPPO Find X6 yang diotaki Dimensity 9200, mendapatkan nilai 1.449.660 poin pada pengujian AnTuTu v10, dilansir dari Nano Review.
Ini tidak berbeda jauh dengan skor Xiaomi Civi 4 Pro yang punya skor 1.537.608 poin. Dengan kata lain, Snapdragon 8s Gen 3 punya performa sedikit lebih tinggi dibandingkan Dimensity 9200. Adapun Snapdragon 8s Gen 3 juga memiliki set instruksi lebih baik, serta mendukung frekuensi GPU yang 29 persen lebih tinggi.
Di sisi lain, Dimensity 9200 mendukung bandwidth memori yang 7 persen lebih tinggi yakni 68,2 GB/detik vs. 64 GB/detik. Dimensity 9200 juga memiliki performa komputasi floating-point yang 28 persen lebih tinggi.
Pada iPhone 14 series, ada perbedaan penggunaan chipset. Apple A16 Bionic digunakan pada varian Pro dan Pro Max, sedangkan reguler dan Plus masih menggunakan Apple A15 Bionic dari seri iPhone 13.
Chipset A16 Bionic ini menawarkan teknologi manufaktur yang canggih dengan ukuran 5 nm dari TSMC. Ini merupakan manufaktur generasi ketiga dengan peningkatan performa yang substansial dibandingkan teknologi 5 nm lainnya.
Konfigurasi prosesor 6 inti pada chipset ini terdiri dari dua unit high performance yang disebut Everest dengan frekuensi hingga 3.46 GHz, serta empat unit hemat daya yang disebut Sawtooth dengan frekuensi 2.02 GHz.
GPU dengan 5 inti juga menawarkan bandwidth memori 50% lebih besar dibandingkan GPU pada Apple A15 Bionic. Selain itu, chipset ini mendukung RAM LPDDR5 dan neural engine 16 inti yang menawarkan peningkatan kecepatan sebesar 7%.
Neural engine ini mampu mengoperasikan hingga 17 triliun operasi per detik (TOPs), mengungguli performa neural engine pada Apple A15 Bionic yang hanya mendukung 15.8 TOPs.
Secara tambahan, Apple A16 Bionic merupakan chipset pertama dari seri Apple A yang dilengkapi dengan display engine, memungkinkan implementasi fitur Always On Display (AOD) yang lebih baik pada iPhone 14 Pro dan Pro Max.
Fitur ini memungkinkan ponsel menawarkan refresh rate variabel hingga 1 Hz, seperti halnya panel LTPO seperti pada HP Android. Di sisi fotografi, ISP (Image Signal Processor) pada chipset ini juga mengalami peningkatan, mampu menangani sensor gambar dengan resolusi yang lebih tinggi dan mampu melakukan hingga 4 triliun operasi per foto.
Mengingat ini adalah chipset dari Apple, kita akan membandingkan skor Geekbench-nya alih-alih AnTuTu. Sebab, hasil skor AnTuTu tidak bisa dibandingkan jika berasal dari platform berbeda.
iPhone 14 Pro (Apple A16 Bionic) mendapatkan skor Geekbench 6 sebesar 2.519 poin (single core) dan 6.382 poin (multi-core). Sementara itu, Snapdragon 8s Gen 3 mendapatkan nilai 2.019 poin (single core) dan 5.570 poin (multi-core).
Exynos 2400 adalah chipset yang menggerakkan Samsung Galaxy S24 dan Galaxy S24+ di Indonesia. Di beberapa negara lain, seperti AS, Kanada, Cina, Taiwan, dan Hong Kong, varian Galaxy S24 dan S24+ dilengkapi dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3.
Chipset Exynos 2400 menawarkan 10 inti prosesor alih-alih 8 seperti pada Snapdragon 8s Gen 3, merupakan jumlah terbanyak yang pernah ada dalam sebuah chipset Exynos. Ini termasuk satu unit Cortex X4 prime core dengan kecepatan 3,21 GHz, lima inti Cortex A720 (dua pada 2,9 GHz dan tiga pada 2,6 GHz), serta empat inti Cortex A520 pada 2 GHz.
GPU yang digunakan adalah Samsung Xclipse 940 dengan enam inti dan kecepatan hingga 1.009 MHz, hasil kerja sama antara Samsung dan AMD dengan basis teknologi AMD RDNA 3 untuk mendukung ray tracing.
Samsung telah menjanjikan peningkatan kinerja CPU dan GPU dari pendahulunya, serta efisiensi yang lebih baik dengan teknologi Fan-out Wafer Level Package (FOWLP) yang memungkinkan sinyal elektrik bergerak lebih cepat.
Tidak hanya itu, kemampuan kecerdasan buatan (AI) juga ditingkatkan, dengan Neural Processing Unit (NPU) yang mengalami peningkatan kinerja hingga 14,7 kali.
Peningkatan kinerja AI tersebut penting mengingat Galaxy S24 dan S24+ dilengkapi dengan berbagai fitur yang memanfaatkan kecerdasan buatan, seperti Live Translate, Circle to Search, Chat Assist, dan Generative Photo.
Dalam pengujian, Exynos 2400 mencetak skor AnTuTu 10 sebesar 1.658.813 dan skor CPU pada Geekbench 6 sebesar 2210 untuk single-core dan 7015 untuk multi-core.
So sánh điểm số Antutu
Antutu là công cụ đánh giá hiệu năng rất phổ biến, giúp đo lường khả năng tổng thể của các thiết bị di động. Trong phần này, hãy cùng xem bảng so sánh Snapdragon 8 Gen 3 và Mediatek Dimensity 9300 qua công cụ đo AnTuTu nhé.
Nhìn chung, cả hai chip đều có điểm số cao, nhưng Dimensity 9300 đã chứng tỏ sự vượt trội khi đạt điểm cao hơn vi xử lý mới nhất của Qualcomm. Cụ thể, chip MediaTek đạt 2083491 điểm, cao hơn 1% so với 2054380 điểm của SD 8 Gen 3.
Kiểm tra điểm chuẩn
Bên cạnh thông số thì thông tin về điểm chuẩn hiệu năng cũng là yếu tố rất quan trọng để đánh giá sức mạnh của hai chipset này. Vì với được ra mắt nên chưa có quá nhiều thông tin điểm chuẩn về chip Snapdragon 8s Gen 3. Tuy nhiên, kiểm tra GeekBench 6 với thiết bị đầu tiên cho thấy rõ phần nào sức mạnh của Snapdragon 8s Gen 3. Trong bài kiểm tra lõi đơn, Snapdragon 8 Gen 3 có điểm số cao hơn 26% so với bản Snap 8s Gen 3. Đến với bài kiểm tra đa lõi nó cao hơn 55%. Điều này cho thấy Snapdragon 8s Gen 3 sẽ nhỉnh hơn so với đa số chipset tầm trung hiện tại.
Kiểm tra điểm chuẩn GeekBench 6
Ở bài kiểm tra điểm chuẩn AnTuTu, Snapdragon 8s Gen 3 cũng mang tới điểm số rất cao. Nó chỉ kém hơn 45% so với chipset mạnh nhất của Qualcomm hiện tại. Dù con số này khá cao nhưng với phân khúc cận cao cấp thì mức hiệu năng như vậy là quá đủ. Kết quả này cao hơn so với chip Snapdragon 7 Plus Gen 3 ra mắt trước đó.
Kiểm tra điểm chuẩn AnTuTu 10
Snapdragon 8 Gen 2
Tidak dapat sepenuhnya terbilang setara dengan Snapdragon 8 Gen 3, karena Snapdragon 8 Gen 2 merupakan chipset generasi pendahulunya. Snapdragon 8 Gen 3 memiliki ukuran cache yang lebih besar (terpaut 4 MB), dengan peningkatan komputasi floating-point.
Selain itu, Snapdragon 8 Gen 3 juga memiliki bandwidth memori yang 20 persen lebih tinggi dari Snapdragon 8 Gen 2, serta mendukung frekuensi GPU yang 13 persen lebih baik dibandingkan GPU pada Snapdragon 8 Gen 2.
Chipset Snapdragon 8 Gen 2 memiliki satu unit Cortex X3 (3.2 GHz), dua inti Cortex A715 (2.8 GHz), dua unit Cortex A710 (2.8 GHz), serta tiga unit Cortex A510 (2 GHz). Ini merupakan salah satu kasus unik pertama yang memiliki dua komponen performance core berbeda pada satu chipset, untuk menangani tugas 64 bit dan 32 bit.
Snapdragon 8 Gen 2 juga dibekali serangkaian fitur unik seperti semantic segmentation, horizon levelling, dan Qualcomm Sensing Hub. Dengan begini, ponsel dengan chipset tersebut mampu memiliki kemampuan stabilisasi tingkat tinggi serta mampu mendeteksi kode QR ketika kondisi layar mati.
GPU pada chipset mengandalkan Adrenbo 740 yang berlari pada kecepatan 680 MHz, serta dibekali modem internal X70 5G/LTE dengan kecepatan unduhan 5G hingga 10 Gbps dan unggahan hingga 3,5 Gbps.
Adapun GPU pada chipset ini juga mendukung kapabilitas ray tracing secara realtime sehingga membuat tampilan bayangan dan refleksi dalam gim terlihat lebih nyata dan memukau.
Dilansir dari Nano Review, Snapdragon 8 Gen 2 mendapatkan skor AnTuTu v10 sebesar 1.526.853 poin yang terpaut 36 persen lebih rendah dibandingkan Snapdragon 8 Gen 3 pada skor 2.073.502 poin.
Selain itu, penilaian Geekbench 6 juga menyatakan Snapdragon 8 Gen 3 lebih baik dari generasi pendahulunya. Sebab, Snapdragon 8 Gen 2 hanya meraih skor single core 1.986 poin (10 persen lebih rendah) serta skor multi-core 5.261 poin (38 persen lebih rendah).
Demikian daftar chipset yang memiliki performa atau kedudukan yang setara dengan Snapdragon 8 Gen 3. Chipset ini memang agak "didewakan" lantaran merupakan chipset paling kencang dari Qualcomm di tahun 2024.
Tapi, bukan berarti chipset lainnya kalah saing, karena Dimensity 9300 dan Exynos 2400 juga turut menawarkan kualitas tinggi di kelas harga flagship. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Trên thị trường hiện tại thì Snapdragon 8 Gen 3 là con chip cao cấp được yêu thích nhất. Tiếp nối sự thành công của nó, Qualcomm đã mang tới một phiên bản hạ cấp của nó dành cho phân khúc thấp hơn với tên Snapdragon 8s Gen 3. Dù là phiên bản hạ cấp nhưng nó vẫn mang đầy đủ công nghệ từ bản gốc và chỉ giảm bớt nhẹ về hiệu suất. Vậy Snapdragon 8s Gen 3 có sức mạnh kém hơn Snapdragon 8 Gen 3 bao nhiêu? Hãy cùng so sánh Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3 trong bài viết dưới đây.
So sánh Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3
Thời điểm 2022, con chip cao cấp Snapdragon 8 Plus Gen 1 được ra mắt vội vàng với bản chất cũng chỉ để sửa chữ những lỗi quá nhiệt nghiêm trọng trên bản Snapdragon 8 Gen 1, nhưng có vẻ như mọi chuyên không thực sự được kiểm soát nhiệt độ của nó vẫn cao.
Sau đó một năm Snapdragon 8 Gen 2 được trình làng với hy vọng sẽ hoàn toàn xử lý triệt để vấn đề nhiệt độ cùng như tính ổn định, và nhưng gì chúng ta đã chứng kiến đó là nó vẫn hiện hữu, các smartphone vẫn nóng lên rất nhanh khi chơi game, và phải tới Snapdragon 8 Gen 3 thì vấn đề mới được giải quyết ổn thỏa, nhiệt độ không còn là mối quan tâm quá lớn của các mẫu smartphone ra mắt gần đây.
Nhưng trong một động thái bất ngờ, giữa tháng 3 2024, Qualcomm lại bất ngờ tung ra một vi xử lý mới có tên Snapdragon 8s Gen 3 với các thông số kỹ thuật tương đồng phần lớn với con chip Snapdragon 8 Gen 3 cao cấp, từ đó khiến nhiều người không khỏi đặt câu hỏi về hiệu năng của Snapdragon 8 Gen 3 và Snapdragon 8s Gen 3, đâu mới là con chip mạnh hơn, đáng sở hữu hơn hiện nay.
Ngoài Apple và Huawei, các thương hiệu điện thoại thông minh hiện nay đều không có khả năng tự phát triển hay sản xuất chip xử lý di động, đặc biệt là các chip trong phân khúc cao cấp, dẫn đến việc các flagship của họ phải sử dụng chipset của Qualomm.
Vì vậy một chip xử lý có thể được sử dụng trên nhiều mẫu điện thoại khác nhau, tạo ra nhiều lựa chọn cho người dùng, nhưng cũng làm cho tình trạng phân mảnh hiệu năng của Android và phần cứng di động trở nên ngày càng nghiêm trọng.
Đối với mỗi hãng, mỗi thương hiệu đều có cách tối ưu hóa phần cứng và tinh chỉnh phần mềm riêng cho thiết bị của họ.
Do đó, dù sử dụng cùng một loại vi xử lý, hiệu năng thực tế của điện thoại cũng sẽ không hoàn toàn giống nhau. Thực tế đã chứng minh rằng có nhiều trường hợp tạo ra sự khác biệt đáng kể về điểm số, hiệu năng và trải nghiệm sử dụng.
Bài viết so sánh hiệu năng giữa hai vi xử lý Snapdragon 8s Gen 3 và Snapdragon 8 Gen 3 không đại diện cho sức mạnh của mọi smartphone chạy 2 con chip kể trên.
MobileCity muốn nhấn mạnh rằng: Việc so sánh hai con chip trong bài viết này chỉ mang tính chất tham khảo và nên tránh gây ra những cuộc tranh cãi không cần thiết xoay quanh chủ đề này.
Trong khoảng thời gian từ năm 2017 đến 2019, điểm AnTuTu đã trở thành một công cụ đáng tin cậy để so sánh hiệu suất của các vi xử lý và thiết bị di động thông minh, thu hút sự yêu thích từ nhiều người.
Tuy nhiên, một số người đã sử dụng điểm AnTuTu một cách quá mức và quên mục đích chính của ứng dụng này là để tham khảo hiệu suất của thiết bị. Hiện nay, tình trạng này đã được khắc phục và AnTuTu không còn được lạm dụng như trước đây. Điều này giúp cho AnTuTu trở lại với bản chất thực sự của nó.
Chúng tôi sẽ sử dụng điểm AnTuTu tham khảo từ trang nanoreview.net và so sánh một số smartphone chạy cả 2 con chip để đánh giá hiệu năng của chúng.
Nhìn vào hình ảnh phía trên, có thể thấy cả hai con chip cao cấp này đều có điểm số cao, phản ánh vị thế hàng đầu của chúng. Tuy nhiên, con chip cũ ra mắt trước đã thể hiện sự vượt trội khi đạt điểm số cao hơn so với đối thủ Snapdragon 8s Gen 3.
Con chip Snapdragon 8s Gen 3 đã đạt được 1.554.839 điểm so với mức 2.087.940 của Snapdragon 8 Gen 3, một khoản cách rất lớn, chỉ khoảng 34%.
Điểm AnTuTu của Snapdragon 8 Gen 3 tương đối ấn tượng, ở thời điểm hiện tại, phá vỡ kỷ lục cũ 1,3 triệu điểm của vi xử lý cận cao cấp như Dimensity 9200 Plus và Dimensity 9300 trong quá khứ.
Bên cạnh AnTuTu, Geekbench là một trong những phần mềm phổ biến nhất trên toàn thế giới để đánh giá hiệu năng. Người dùng ở phương Tây thường ưa dùng Geekbench hơn là AnTuTu vì nó hoạt động tốt trên cả điện thoại thông minh, máy tính và laptop.
Mặc dù Geekbench có khả năng đánh giá CPU, GPU và khả năng xử lý tác vụ AI của điện thoại thông minh, nhưng hiện nay hầu hết người dùng chỉ quan tâm đến điểm đơn nhân và đa nhân của CPU khi benchmark.
Điểm Geekbench của Snapdragon 8s Gen 3 và Snapdragon 8 Gen 3 như trong hình ảnh phía trên, ta có thể tính toán được rằng con chip ra mắt muộn hơn lại có điểm số đơn nhân thấp hơn, khoảng cách chỉ 9% ở điểm đơn nhân, còn với điểm đa nhân, con số này lên tới 31% và nghiêng về phía con chip Snapdragon 8s Gen 3.
Sau điểm số, chúng ta sẽ tới với kiến trúc, thông số, tiến trình của Snapdragon 8s Gen 3 và Snapdragon 8 Gen 3, từ đó tìm ra điểm khác biệt giữa chúng.
Tất cả các con số ở đây đều sẽ ảnh hưởng trực tiếp tới hiệu năng của mỗi vi xử lý. Vì thế việc so sánh những thông số này là cần thiết. Một yếu tố cốt lõi nhưng bị nhiều "chip thủ" bỏ qua khi học chỉ quan tâm tới xung nhịp tối đa đó chính là tiến trình sản xuất, công nghệ cốt lõi xây dựng lên mọi con chip điện thoại, máy vi tính,...
Trong khi Apple đã tiến lên sử dụng tiến trình 3nm hiện đại trên con chip A17 Pro, Snapdragon 8s Gen 3 và Snapdragon 8 Gen 3 đều chỉ sử dụng công nghệ tiến trình 4nm thế hệ thứ 3 của TSMC.
Mặc dù không phải là công nghệ tiên tiến nhất, công nghệ 4nm vẫn được đánh giá là mang lại hiệu quả về chi phí sản xuất cao và tiết kiệm năng lượng đáng kể so với công nghệ cũ hơn như 5nm hay 6nm.
TSMC cũng áp dụng tiến trình 4nm để sản xuất con chip A16 Bionic cho Apple. Vì vậy, có thể kết luận rằng Snapdragon 8 Gen 3 và Snapdragon 8s Gen 3 tương đồng về tiến trình.
Snapdragon 8 Gen 3 được trang bị một cấu hình CPU khá độc đáo là 1+3+2+2, chưa từng xuất hiện trước đây. Snapdragon 8 Gen 3 có 8 nhân CPU bao gồm: 1 nhân siêu hiệu năng Cortex-X4 với tốc độ 3,3 GHz, 2 nhân hiệu năng cao Cortex-A720 với tốc độ tối đa 2,96 GHz, 2 nhân hiệu năng cao Cortex-A720 với tốc độ tối đa 2,27 GHz, và 4 nhân tiết kiệm năng lượng 2.27 GHz – Cortex-A520.
Snapdragon 8s Gen 3 cũng có CPU 8 nhân nhưng bố cục lại khá cũ với 1+4+3, bao gồm: 1 nhân siêu hiệu năng Cortex-X4 với tốc độ tối đa 3,3 GHz, 4 nhân hiệu năng cao Cortex-A720 với tốc độ lên tới 3,8 GHz và chỉ có 3 nhân tiết kiệm năng lượng Cortex-A520 chạy ở 2,0 GHz.
Do đó, CPU của Snapdragon 8 Gen 3 không còn hiện đại bằng Snapdragon 8s Gen 3, mặc dù cũng có xung nhịp thấp hơn đáng kể. Dù kiến trúc là tương đồng ở các nhân nhưng tốc độ xung nhịp và bố cục của Snapdragon 8 Gen 3 vẫn chiến ưu thế
GPU sẽ là yếu tốt phân định sự khác biệt lớn nhất. Trên thực tế GPU Adreno 750 trên vi xử lý của Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 sẽ mạnh hơn hẳn so với Adreno 735 trên Snapdragon 8s Gen 3.
Với Qualcomm hiệu năng giữa các GPU do họ thiết kế bị chi phối bởi chính cái tên, chính xác hơn là số càng lớn thì hiệu năng càng mạnh mẽ.
Như vậy, Snapdragon 8s Gen 3 sở hữu các nhân CPU với kiến trúc giống hệt so với con chip Snapdragon 8 Gen 3, nhưng đó chỉ là một phần mà thôi, nhờ có xung nhịp tối đa cao, bố cục CPU hiệu quả hơn và GPU hiệu suất lớn hơn mà Snapdragon 8 Gen 3 đã chứng minh nó mới thực sự là kẻ mạnh nhất trong danh sách chip Qualcomm hiện tại.
Trên đây là bài viết so sánh Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3 của MobileCity, bạn sẽ chọn mua con chip nào?
Kehadiran Snapdragon 8s Gen 3 adalah untuk membawakan fitur-fitur flagship ke rentang harga yang lebih terjangkau. Beberapa spesifikasi dan fiturnya mirip-mirip dengan Snapdragon 8 Gen 3, tapi cukup banyak juga sejumlah hal yang dipangkas.
Adapun secara lengkapnya, Snapdragon 8s Gen 3 disertai dengan delapan inti CPU yang mencakup prime core Cortex X4 (3.0 GHz), empat inti high performance Cortex A720 (2.8 GHz), serta tiga unit efficiency core Cortex A520 (2.0 GHz).
Snapdragon 8s Gen 3 juga disokong dengan pengolah grafis (GPU) Adreno 732 berkekuatan 950 MHz, mendukung kapasitas RAM LPDDR5x hingga 24 GB, serta jenis penyimpanan UFS 4.0.
Seperti Snapdragon 8 Gen 3, varian 8s ini juga mendukung fitur ray tracing secara hardware untuk tingkatkan kualitas grafis pencahayaan pada game. Akan tetapi, tidak mendukung fitur global illumination seperti sang kakak.
Dilansir dari laman Kimovil, Xiaomi Civi 4 Pro yang diotaki Snapdragon 8s Gen 3 punya skor AnTuTu v10 sebesar 1.537.608 poin. Angka ini lebih kecil dari Snapdragon 8 Gen 3 yang skor AnTuTu v10-nya bisa menembus 2 jutaan poin.
Lalu, jika tidak setara dengan Snapdragon 8 Gen 3, apa saja chipset-chipset yang punya kinerja setara dengan Snapdragon 8s Gen 3? Simak berikut ini.
So sánh hiệu năng GPU
Về hiệu năng GPU, cả Snapdragon 8 Gen 3 và Dimensity 9300 đều thể hiện sức mạnh ấn tượng. Cụ thể, chip Rồng được trang bị GPU Adreno 750 mang lại hiệu năng tương đương và hình ảnh sắc nét hơn một chút so với Dimensity 9300. Tuy nhiên, sự khác biệt trong hiệu năng chơi game giữa hai dòng chip này không đáng kể.
Qua bài so sánh Snapdragon 8 Gen 3 và Dimensity 9300, ta thấy được chip MediaTek không hề thua kém chip Rồng của nhà Qualcomm. Tuy nhiên, nếu bạn ưu tiên một chiếc điện thoại với hiệu năng ổn định cho việc chơi game, các smartphone trang bị Snapdragon 8 Gen 3 vẫn là lựa chọn tối ưu hơn.
Chúng mình xin cảm ơn các bạn độc giả đã giành chút thời gian để đọc qua bài viết này. Nếu bạn muốn cập nhật những tin tức mới nhất trên thị trường, hãy tiếp tục theo dõi trang Dchannel của Di Động Việt để không bỏ lỡ bất kỳ thông tin nào.
Nếu bạn đang tìm mua thiết bị di động, hãy ghé thăm Di Động Việt để chọn màu sắc yêu thích và sở hữu tablet chính hãng. Với thông điệp “CHUYỂN GIAO GIÁ TRỊ VƯỢT TRỘI”, Di Động Việt cam kết cung cấp sản phẩm chính hãng với giá tốt hơn so với thị trường. Nhờ vào các chương trình khuyến mãi và ưu đãi đa dạng, bạn sẽ dễ dàng sở hữu thiết bị với mức giá hợp lý nhất.
So sánh Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3
Thông số phần cứng
Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3 được sản xuất trên tiến trình 4nm với 8 lõi lớn, thiết kế lõi của hai chipset này có sự khác biệt. Chip Snapdragon 8s Gen 3 có cấu trúc CPU là 1+4+3, trong khi đó Snapdragon 8 Gen 3 có cấu trúc 1+3+2+2. Bên cạnh sự khác biệt về cấu trúc thì tần suất CPU cũng chênh lệch khá nhiều. Chip Snapdragon 8s Gen 3 có tần suất tối đa là 3000 MHz kèm hơn so với Snapdragon 8 Gen 3 có tần suất 3300 MHz. Bộ nhớ đệm của Snapdragon 8 Gen 3 cũng cao hơn so với bản hạ cấp của nó.
So sánh CPU Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3
Snapdragon 8s Gen 3 được cho là sẽ sử dụng GPU Adreno 735. Trong khi bản Snapdragon 8 Gen 3 sử dụng GPU Adreno 750. Dù có GPU đời thấp nhưng Snapdragon 8s Gen 3 lại sở hưu lợi thế về tần số GPU. Tuy nhiên, bản Snapdragon 8 Gen 3 vẫn có hiệu suất GPU cao hơn rất nhiều.
So sánh GPU Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3
Về bộ nhớ, Qualcomm đã giảm bớt về tần số bộ nhớ và băng thông tối đa. Snapdragon 8s Gen 3 chỉ có tần suất bộ nhớ tối đa là 4200 MHz còn bản cao cấp là 4800 MHz. Bên cạnh đó, Snapdragon 8s Gen 3 sẽ chỉ có băng thông tối đa là 64 Gbit/s còn bản Snapdragon 8 Gen 3 là 77 Gb/giây. Sự chênh lệch bộ nhớ giữa hai chipset này khá cao.
So sánh bộ nhớ Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3
Một thông tin tốt là chip Snapdragon 8s Gen 3 vẫn được giữ lại hỗ trợ đa phương tiện giống như Snapdragon 8 Gen 3. Điều này cho thấy những chiếc điện thoại phân khúc cận cao cấp sẽ có tính năng không hề thua kém so với những chiếc điện thoại hàng đầu.
So sánh đa phương tiện Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3
Khả năng kết nối trên Snapdragon 8s Gen 3 cũng sẽ bị giảm bớt khá nhiều để phù hợp với tầm giá. Nó chỉ được hỗ trợ 4G với mạng LTE. 22, tốc độ tải về có thể lên tới 6500 Mb/giây. Dù kém hơn rất nhiều so với Snapdragon 8 Gen 3 nhưng thông số này vẫn rất ấn tượng.
So sánh kết nối Snapdragon 8s Gen 3 vs Snapdragon 8 Gen 3